Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

Senin, 14 November 2011

Problem-Problem Pendidikan (II)

Yusufhadi Miarso membedakan masalah pendidikan menjadi mikro dan makro. Problem mikro pendidikan adalah masalah-masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan yang sering terjadi di sebuang institiusi sekolah. Jadi wujudnya lebih konkrit dan dapat ditemukan dalam rutinitas keseharian pendidikan/pembelajaran. Sedangkan problem makro adalah masalah-masalah pendidikan yang secara global atau universal dirasakan oleh hampir semua institusi pendidikan dalam proses pembelajarannya.

Abdul Gafur menyatakan problem pendidikan utama adalah pemerataan dan akses pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat dari; keterbatasan dalam sumber daya manusia (SDM), keterbatasan sumber daya non-manusia, keterbatasan infrastruktur teknologi komunikasi, keterbatasan mobililtas tenaga ahli komunikasi, keterbatasan pasokan tenaga listrik, keterbatasan langka atau kurangnya dana untuk mendukung pengembangan ICT dalam pendidikan

Abdul Gafur menyatakan problem pendidikan ditinjau dari learning resource atau komponen sistem pembelajaran. Setidaknya ada 8 problem yang terdapat dalam sumberdaya atau komponen sistem pendidikan kita yaitu; pendidik/guru, pesan/kurikulum, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan informasi, pengembangan paket pembelajaran, evaluasi, dan pendanaan.

a. Problem Mikro Pendidikan

1) Sulit mempelajari konsep yang abstrak,
2) Sulit membayangkan peristiwa yang telah lalu,
3) Sulit mengamati sesuatu obyek yang terlalu kecil/besar,
4) Sulit memperoleh pengalaman langsung,
5) Sulit memahami pelajaran yang diceramahkan,
6) Sulit untuk memahami konsep yangg rumit, dan
7) Terbatasnya waktu untuk belajar.

b. Problem Makro Pendidikan

Secara makro problem pendidikan Belum mampu memberikan kesempatan belajar yang merata pada struktur hirarki pendidikan (SD, SMP, SMA, PT). Hal ini juga semakin diperparah oleh terbatasnya kualitas pendidikan yang ditandai antara lain dengan rendahnya produktivitas belajar siswa. Belum lagi tidak terjadi sinergitas antara pendidikan sekolah dengan dunia sekitar khususnya dunia kerja, dan belum sesuainya dengan perkembangan IPTEKS.

Problem Pendidikan Ditinjau Dari Learning Resource

Seprti yang kami kemukakan diatas sesuai dengan pendapat Abdul Gaffar problem pendidikan secara komponen sumberdaya terbagi menjadi 8 bagian yaitu:

1) Pendidik/guru;

Pengembangan staf pengajar agar memilliki kompetensi profesional di bidang ICT yang begitu sangat minim. Sikap pendidik yang enggan mengikuti perubahan dan rasa takut terhadap teknologi informasi baru

2) Pesan/kurikulum;

Pengembangan kurikulum yang memenuhi standar kompetensi bidang ICT; (a) standar mengenai apa yang harus diajarkan; (b) berkenaan dengan tanggung jawab untuk mengintegrasikan ICT ke dalam proses pembelajaran.
Pelaksanaan kurikulum dan pembelajaran belum sepenuhnya memanfaatkan ICT. Evaluasi prestasi belajar siswa belum mengacu pada pemanfaatan ICT .

3) Perangkat keras (hardware);

Terbatasnya akses untuk mendapatkan produk ICT baru. Ketidaksesuaian produk-produk teknologi dengan kebutuhan pemakai. Belum lagi biaya pengadaan perangkat keras ICT yang juga tidak mudah dijangkau. Dalam hal ini kita kesulitan mengikuti cepatnya perkembangan produk ICT.

Hal ini juga semakin diperparah dengan terbatasnya biaya pemeliharaan, kendala pada pengoperasia perangkat keras dan tingkat kesulitan mengadakan perbaikan, perawatan dan penggantian suku cadang

4) Perangkat lunak (software),

Dalam hal iniMasalah hak cipta juga tetap menjadi kendala sehingga melahirkan produk pengembangan perangkat lunak untuk semua bidang studi dan semua tingkatan pendidikan yang sangat sedikit. Lalul terbatasnya inovasi pengembangan perangkat lunak yang dapat memacu pengembangan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan teknologi ICT. Kendala yang lain adalah Kebanyakan perangkat lunak dibuat dengan menggunakan bahasa Inggris sehingga masih sangat sulit dalam operasianlnya.

5) Jaringan informasi;

Belum luasnya pengembangan jaringan informasi baik yang bersifat lokal, regional maupun global/interasional pada setiap lembaga pendidikan. Dan juga Belum meratanya penyebarluasan informasi tentang pengembangan dan pemanfaatan ICT.

6) Pengembangan paket pembelajaran;

Terbatasnya pengembangan paket pembelajaran dengan memanfaatkan ICT untuk keperluan pendidikan dan pembelajaran masih begitu sangat terasa. Belum lagi sangat Sedikitnya paket pembelajaran yang ada di pasaran yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan menambah permasalahan ketika teknologi ingin diintegrasikan dengan pendidikan.

7) Evaluasi;

Dalam proses evaluasi juga mengalami kendala melalui ketiadaan prosedur dan instrumen evaluasi yang menyangkut pengembangan dan pemanfaatan ICT. Dan juga sedikitnya kajian/penelitian secara sistematis dampak penggunaan ICT terhadap proses dan hasil belajar siswa.

8) Pendanaa; minimnya keterlibatan sumber dana untuk pengembangan dan pemanfaatan ICT.

c. Identifikasi Masalah Pendidikan

Jika diidentifikasi secara global masalah pendidikan dapat dilihat dari beragam masalah, dan ini tentu saja memiliki pengaruh dalam pengembangan pendidikan dan teknologi pendidikan. Beberapa hal yang masih menjadi masalah adalah:
1) Rendahnya sarana fisik
2) Rendahnya kualitas guru
3) Sarpras yang kurang mendukung
4) Gaji guru (kesejahteraan)
5) Kekurangan guru
6) Mahalnya biaya pendidikan
7) Letak geografis
8) Rendahnya prestasi siswa
9) Kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan
10) Pendidikan dijadikan komoditas politik
11) Trial & eror kurikulum
12) Motivasi pendidikan masyarakat rendah
13) Akses informasi pendidikan kurang
14) Relevansi pendidikan dengan kebutuhan (dunia kerja)
15) Paradigma pendidikan
16) Pemerintah belum melaksanakan amanat uu (anggaran 20% dari apbn)
17) Fasilitas sekolah timpang antar daerah
18) Evaluasi (un)
19) Link antara sekolah dengan sekolah nyata

Disusun oleh:
Nama : Taufiq Saifuddin
NIM : 07470056
No. Absen : 01
Mata Kuliah : Teknologi Pendidikan

Tidak ada komentar: